A.
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan
berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan. Harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan
sarana terkabulnya harapan.
B.
APA SEBABNYA
MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan
hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu
adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
manusia itu ialah :
a. kelangsungan
hidup (survival)
b. keamanan
(safety)
c. hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai (be
loving and love)
d. diakui
lingkungan (status)
e. perwujudan
cita-cita (self actualization)
C.
PENGERTIAN DO’A
Kata DO'A
berasal dari bahasa arab, yaitu sebagai masdar (kata asal) dari kata kerja DA'AA-YAD'UU
yang artinya meminta,
memohon, memanggi, dll. Jadi do'a
itu adalah suatu bentuk permintaan, permohonan atau panggilan kepada Sang
Pencipta. Sedangkan menurut istilahnya, do'a itu berarti memohon kepada Tuhan
dengan cara-cara tertentu.
D.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Maka jelaslah bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya
diberitahukan oleh Tuhan - langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir
bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut
keyakinan. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati
kepercayaan orang yang beragama itu.
E.
KEPERCAYAAN DAN
USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1. Kepercayaan
pada diri sendiri
Percaya
pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu
mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan
pada orang lain
Kepercayaan
pada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang
sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenaran. Ada ucapan yang berbunyi
orang itu dipercaya karena ucapannya.
3. Kepercayaan
pada pemerintah
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, kewibawaan pun milik
rakyat. Rakyat adalah negara. Satu-satunya realitas adalah negara. Manusia
sebagai seorang (individu) tak berarti. Hanya negara sebagai keutuhan
(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu
disebut negara totaliter. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara/pemerintah.
4. Kepercayaan
pada Tuhan
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu
antara lain:
a. meningkatkan ketaqwaan kita dengan
jalan meningkatkan ibadah
b. meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat
c. meningkatkan kecintaan kita kepada
sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dll.
d. mengurangi nafsu mengumpulkan harta
yang berlebihan
e. menekan perasaan negatif seperti,
dengki, fitnah, dan sebagainya
KESIMPULAN
Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Namun, setiap harapan tersebut harus diiringi dengan doa dan
usaha. Tanpa keduanya, harapan tidak akan tercapai. Setelah melakukan keduanya,
kita sebagai manusia hanya bias pasrah dan percaya kepada Tuhan Sang Pencipta
dan diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar