Manusia dan
kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah
satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari
kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Manusia Sebagai Satu
Kepribadian Mengandung 3 Unsur :
Manusia
adalah makhluk social, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab
jika hanya sendirian ia tidak “menjadi” manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia
menduduki fungsi yangbermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di
sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di
sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia
adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh
dan majikan, besar dan kecil,mantu dan mertua dan seterusnya. . Dalam hubungan
antar manusia (interpersonal), ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan dihormati.
Hakekat Manusia :
Manusia
diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi
dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada
manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk
orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di
bumi ini. Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan
pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup
sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan
saling berbagi.
Kepribadian Bangsa Timur
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini
membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur. Kita di
Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong
satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh
bangsa Barat dan Timur Tengah.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli
yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
Ø Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4
unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
Ø Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang
meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara
para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas
untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
Wujud
Kebudayaan
J. J
Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala
kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1.
Wujud
kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.
Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat
- Wujud kebudayaan sebagai
benda-benda hasil karya manusia.
Orientasai
Nilai Budaya
Orientasi atau focus dari nilai budqaya adalah untuk membahas
dan juga menyelesaikan 5 permasalahan dalam hidup yaitu:
1. Masalah hakekat hidup,
2. Hakekat kerja atau karya manusia,
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu,
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar.
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Perubahan
Kebudayaan
Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di
sebabkan oleh masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat
pendatang. Biasanya penyebab perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu
sendiri terjadi akibat adanya kelahiran, juga hala-hal baru serta media yang
mereka lihat biasanya akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi
masyarakat itu sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya
yang di akbatkan dengan adanya ke datangan masyarakat dari luar yang biasanya
terjadi karena adanya bencana alam, transmigrasi maupun lainnya. Mereka
biasanya hanya mampu meninggalkan tempat di mana mereka tinggal dulu, tetapi
sulit bagi mereka meninggalkan budaya yang sudah ada dan menggantikannya dengan
yang baru.
Disebabkan oleh :
-
Sebab- sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri misalnya : perubahan jumlah dan komposisi penduduk
-
Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai
dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu :
> Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
> Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
> Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar